Tittle : He's My Birthday Boy
Author: dongwoonsbride
Published: Nov 22nd 2015
Genre: mature, marriage life, angst
Cast : Woozi, Yoongi, CL, Aku
(Special fanfiction for Seventeen Woozi's birthday)
Pagi ini kuawali dengan menyiapkan bekal untuk putraku, seperti hari hari lainnya. Tapi hari ini berbeda, aku melakukannya dengan sedikit rasa sesak di dada dan mati matian menahan air mataku agar tidak jatuh. Putraku, Woozi, berulang tahun ke 6 hari ini. Aku dan suamiku, Yoongi, sudah memberinya kecupan dan cake ulang tahun tadi malam sebelum dia tidur. Saat itu senyum terulas lebar di wajahnya. Dua lengkung sabit terbalik juga terbentuk di bawah dahinya. Ini kali pertama dia berulang tahun denganku dan aku sangat bahagia melihatnya. Namun pagi ini hal itu sirna, bukan dari wajah Woozi dan Yoongi, namun hanya dari wajahku.
Aku memindahkan puding bunga matahari dari cetakan ke kotak bekalnya.
"Mama flanya simpan di botol dulu saja, nanti aku akan menuangkannya sendiri", celetuk Woozi dengan kelereng matanya terus mengamati gerak tanganku.
Aku menuruti permintaannya.
Satu per satu aku masukkan bekal makan dan minumannya ke dalam tas merahnya yang sudah lebih dulu berisi sabun, handuk, dan pakaian. Woozi turun melompat dari kursinya. Membelakangiku mempasrahkan dirinya untuk menerima beban tas di punggungnya. Keceriaan tidak sedikit pun pudar dari wajahnya, intonasi suaranya pun meletup-letup ceria.
"Mama, ayo kita selca!", serunya tiba tiba.
"Eh?".
Dia menarikku untuk berjongkok di sampingnya, mensejajarkan wajah kami dan menyentuh tombol kamera di smartphone nya saat potret kami dirasa sudah bagus.
"Nanti akan kuceritakan pada ibu bahwa aku punya mama yang cantik! Yang bisa bikin macam macam puding, kucing biru, dan bunga matahari! Ya, Ma?!", dia berseru lagi.
Kali ini aku lepaskan genggamannya di jemariku, aku berdiri dan menutup mukaku, tak sanggup lagi menahan tangis. Yoongi segera memelukku, membelai punggungku dan memblokade tubuhku agar Woozi tidak mendengar sesenggukanku.
"He's mine..", aku berbisik merengek dalam pelukannya.
"Iya, sayang, dia punyamu. Sebentar saja, kami akan kembali lagi", Yoongi berbisik menenangkanku.
Tadi malam sebelum kami tidur, Yoongi bilang akan membawa Woozi bermain di wahana air bersama Siel, mantan istrinya, ibu kandung Woozi. Aku menangis, sangat mengerikan membayangkan dua orang lelaki yang paling aku cintai bersama wanita lain, terutama wanita itu adalah masa lalu mereka. Aku takut dia akan merebut mereka lagi dari ku. Namun bagaimana pun juga, Siel adalah ibu kandung Woozi, dia berhak sepenuhnya atas Woozi. Butuh bermenit menit bagi Yoongi untuk menenangkan dan meyakinkan aku bahwa ini akan baik baik saja. Mereka butuh waktu dan momen bersama saat Woozi ulang tahun, dan aku tidak pantas mencegahnya. Yoongi menenangkan aku dengan sx yang sangat hangat. Pandangan teduhnya dan sentuhan lembutnya mampu meluluhkanku, hanya sampai pagi ini. Mungkin aku tidak bisa setegar yang Yoongi inginkan.
"Mama, kenapa menangis..?", Woozi menarik narik bajuku dan tersenyum masam.
"Sayang.. Aku menangis bahagia..kau sudah besar sekarang..!", aku mempatpat kepalanya dan tersenyum menyembunyikan kegundahanku.
Woozi mengecup hidungku, lalu jemari kecilnya menghapus basahan air mata di pipiku.
"Mama pengen ikut ya..?", dia masih cemberut.
"Ngga sayang, ada yang harus kulakukan di sini. Ayo", aku mengecup kedua pipinya, lalu dahinya. Yoongi menarikku berdiri lalu mencium bibirku hangat dan dalam.
Bel pintu kami berdering, itu pasti Siel. Benar saja, saat kubukakan pintu, tampaklah wanita cantik itu. Matanya yang mirip Yoongi dibalur eyeliner menyudut tajam, bibirnya yang juga seperti milik Yoongi dikelir perona pink tipis tipis. Siel sangat keren, tidak sepertiku, rambutnya perak panjang bergelombang dan jaket kulit yang dia pakai pun serempak dengan yang dipakai Yoongi.
"My birthday boy! Let's go!", Siel lalu menggendong Woozi dan membawa dua lelakiku pergi bersamanya.

Betapa pedih nya kisah keluarga ini. Senang dan sedih jadi 1..
BalasHapus