Tittle : Snow on Your Dark Grey Shawl pt.1
Author: dongwoonsbride
Published: Dec 11th 2015
Genre : mature, marriage life
Cast : Jimin, Aku
Syal kelabu sudah kukalungkan di lehernya. Purna lah tugasku mempersiapkan suami mudaku berangkat bekerja pagi ini. Suami muda, karena dia memang masih enam tahun lebih muda dariku. Ini sangat berat, dadaku sesak, Jimin sangat tampan, aku enggan melepasnya untuk bekerja. Tapi dia harus. Topi bertuliskan World dan kacamata hitam juga jadi pelengkap busananya pagi ini.
"Chagi, apa aku tampan?", Jimin bertanya dengan suara imutnya.
"Tentu", jawabku singkat.
Udara sangat dingin beberapa hari ini, jadi syal kelabu itu kuharap bisa menghangatkannya. Jimin mengangkat travel bag nya lalu membuka pintu. Kami bisa melihat salju turun tipis tipis di luar sana. Dia mundur kembali selangkah, lalu menutup pintu dan berbalik. Dilepaskannya topi dan kaca matanya juga, lalu syal yang belum lima menit kukalungkan padanya.
"Aku tidak mau berangkat. Di luar sangat dingin. Aku mau di sini saja. Hangat", ucapnya.
Suamiku itu lalu berjalan melewatiku dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. Sikapnya yang begini bukan baru saja debut. Sudah dua tahun dia menikahiku dan selalu saja di cuaca yang dingin, mood nya untuk bekerja bisa timbul tenggelam sesukanya.
Aku hirau, membongkar isi travel bag nya dan mengembalikan bento dan minuman yang dibawanya ke lemari es. Seperti hari hari lampau saat moodnya yang ini datang, dia akan tidur di sofa hingga sore, hingga cuaca menghangat, tapi kali ini tidak.
"Kalau memang aku tampan, apa kau mau bercinta denganku sekarang? Karena kau mengiyakan saat kutanya apa aku tampan, aku jadi ingin menyetubuhimu", ucapnya berbelit-belit.
Aku bengong, kami saling tatap. Matanya yang pipih dikedip kedipkan lebih dulu untuk mengakhiri aksi saling pandang kami.
"Kau cuma perlu bilang 'sx?', Jimin..", aku menjawab singkat sesuai kebiasaan kami lalu kembali sibuk membongkar isi travel bag nya.
"Yah! Kau ini..! Aku menikahimu bukan cuma untuk tidur denganmu!, dia membentak, tapi suaranya tetap imut, aku kaget, tapi juga luluh.
Aku menghentikan kegiatanku, lalu mendekatinya. Kubuka jaketnya hingga lengannya terpamerkan karena dia hanya memakai kaos hitam tanpa lengan. Kuusap bibirnya dengan ibu jariku sembari kutatap lekat pada matanya. Kukalungkan tanganku ke lehernya. Jimin memelukku di pinggang untuk menopang tubuhku.
"Jimin-ah.. Maaf.. ", aku merajuk, dia diam.kubenamkan kepalaku di lehernya, lalu mulai membuat hisapan kecil di sana. Tangannya yang tadinya di pinggangku, mulai bergerak turun, menyelinap ke dalam rokku, dan menyentuh bagian tubuhku yang masih kesat. Jimin selipkan jarinya ke dalam kewanitaankum, bermain main sebentar di sana hingga aku semakin basah, lalu disentakkan jarinya itu masuk. Aku melenguh.
"Aku cinta kamu", suaranya yang lembut seperti madu merasuk halus ke dalam telingaku.

Jiminnya malu-malu kucing.. malu-malu tapi mau.. bilang aja mau minta sx? susah amat..
BalasHapus