Selasa, 15 Desember 2015

Take


Tittle: Take & Give
Author: dongwoonsbride 
Published: Nov 3rd, 2015
Genre: mature, fluff, romance 
Cast: Yoongi, Jinhwan, Jimin AOA, Miryo (Aku)
Lenght: ~750 words

**

"Jinhwaaan.. Jinhwaaan... Jin-.. Hosh.. Hosh.. -nan..", aku berteriak memanggil namanya sambil berlari. Saat tiba di dekatnya, hembus nafasku mengasap di tengah musim dingin awal Desember. Gedung kampus sudah sangat sepi, aku berusaha melangkahkan kakiku di atas lapisan salju yang tebal. Sepertinya Jinhwan tidak peduli pada bagaimana tergopohnya aku. Tak ada uluran tangan, atau sedikit mendekat ke padaku, dia diam saja, menatap dengan kedua matanya yang sipit.

"Hosh.. Hosh.. Ini.. Aish.. Aku kembalikan catatan Fotonikamu, terima kasih, tadi aku mencontek dari sana", diambilnya buku yang kusodorkan padanya kemudian berlalu begitu saja.

"Ya! Apa kau tidak tau sopan santun?! Kau tidak tau cara bersosialita hah?! Kau tau aku ini siapa?!", Jinhwan berbalik, lalu mendekat kembali padaku, membuat celotehku intonasinya semakin merendah di akhir kalimat. Jinhwan berdiri sangat dekat. Dia menatap mataku, aku sedikit mendongak, dia tidak terlalu tinggi, jadi perbedaan tinggi badan kami tidaklah jauh.

"Tidak sopan? Apa tidak sopan meminjamkan buku catatan pada orang bahkan namanya pun kamu tidak tahu karena dia tidak pernah masuk kuliah, dia hanya masuk saat ujian. Kau ingin aku merespon bagaimana hah?!", sentaknya. Kami terdiam untuk beberapa saat. Sepertinya aku membatu, aku tidak menyangka dia akan balas menggertakku. 

Jinhwan. Aku pun baru tahu namanya tadi karena bertanya pada orang yang duduk di bangku sebelahku -yang juga aku tidak ketahui namanya. Rambutnya yang pirang bergelombang ditetesi beberapa salju. Matanya sipit dengan ujung yang tajam. Bibirnya tipis pink berkilau, mungkin baru saja diolesi lip balm. Bibir itu, mirip bibir kekasihku.

Tiba tiba Jinhwan menjulurkan tangannya ke dahiku. "Ada salju di rambutmu. Hujan. Aku harus pulang", dia menepis salju dari rambutku dengan lembut, lalu berbalik. Dia tangkupkan tudung jaketnya dan pergi meninggalkanku.
--
'D-12712, Yongsan Park Xi Building, Yongsan-gu', kubaca data mahasiswa di kelasku dari situs kampus. Jadi ini apartment Jinhwan. Malam-malam dan hujan deras begini aku terpaksa harus ke sini untuk mengembalikan headsetnya. Tadi saat dia mengeluarkan tangan dari sakunya untuk menepis salju di rambutku, dia menjatuhkan headset ini. 

Seorang wanita membukakan aku pintu dan menyuruhku menunggu di ruang tamu nya. Dia bilang Jinhwan masih mandi. Wanita itu mungkin kakaknya, atau pacarnya, bukan urusanku. Tapi dia cantik, rambutnya pendek sebahu, ramping, dan dia punya bibir tipis seperti Jinan juga.

"Apa kau pacar Jinhwan?", ucapnya saat menyajikan coklat hangat padaku. Aku hanya tersenyum tipis.

"Ah..bukan? Jinhwan sangat pendiam sejak kecil, mana mungkin dia punya pacar.. Aku Jimin, kakaknya Jinhwan", dia memperkenalkan dirinya padaku.

"Dia pacarku", tiba-tiba Jinhwan muncul dan mengejutkan kami dengan pengakuan sepihaknya. Apa-apaan ini, kami baru bertemu tadi pagi dan dia langsung mengaku bahwa aku pacarnya.

"Sayang, ayo kenalkan dirimu pada noonaku", perintah Jinhwan sambil mempukpuk kepalaku.

Demi menghentikan saling pandang yang canggung antara kami bertiga, aku terpaksa memperkenalkan diriku dengan palsu, "Ah.. Eonni.. Aku Miryo.. Kami baru pacaran satu minggu".

"Wah.. Baguslah.. Jinhwan.. Kau harus menjaganya baik baik. Oh ya, aku harus ke rumah temanku di tower A, aku sudah berjanji akan menginap di sana malam ini, kalian mengobrollah dulu di sini", Jimin lalu berdiri dan mengambil jaket, kemudian keluar dari apartmen itu tanpa memandangi kami lagi.

 "Fiuh.. Untunglah kamu datang.. Kakakku tinggal bersama pacarnya di tower A. Tapi dia sering mengunjungiku ke sini, memperlakukan aku seperti aku ini masih anak kecil saja", dengusnya.

 "Oh.. Jadi kau mengaku kalau aku ini pacarmu agar kakakmu merasa sungkan, lalu pulang, begitu?", kurogoh kantongku lalu menyodorkan headset padanya. "Aku hanya ingin mengembalikan ini, tadi-", sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku, Jinhwan memojokkan aku bersandar ke pintunya. Tanpa basa basi diciumnya bibirku. 

Aku bingung, entah apa yang harus kulakukan, menamparnya? Tapi bibir moist itu terus bergerak perlahan di bibirku. Memaksa masuk, bibir tipis itu persis rasanya seperti bibir yang biasanya selalu menciumku. Aku tak kuasa berlama-lama mengabaikannya, kubalas ciuman Jinhwan. Dia pencium yang hebat. Pagutan bibir dan liuk lidahnya di antara hela tipis nafasnya membuatku ingin lebih, tanganku pun menggerayangi tengkuknya. Jinhwan semakin eratkan tubuhnya padaku. Dia remas lembut dadaku, lalu menghentikan ciumannya. Dia tatap mataku dalam-dalam, melihat bagaimana aku bereaksi.

"Jinhwan.. Aku.. Sudah punya pacar", aku menyerah, tidak berontak atas apa yang telah dia lakukan, tapi aku harus menghentikan ini.

"Min Yoongi. Ketua tim basket kampus, pacarnya anak direktur kampus. Kau pikir aku tidak tau tentang kalian..", wawasannya benar.

"Jadi, mari kita lihat apa aku bisa mendapatkan lebih dari yang bisa ketua tim basket itu dapatkan", Jinhwan menyunggingkan senyum liciknya. 

Jinhwan lalu menggendongku masuk ke kamarnya. Dilucutinya pakaianku, lalu pakaiannya sendiri. Aku diam, karena aku pun ingin tahu, apa dia bisa memberiku lebih dari yang bisa kudapatkan dari Yoongi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar